Sabtu, 15 September 2012


MODERN ERA DI MASJID PERANAN DAN FUNGSI | ﺃﺧﺘﻲ ﻳﺎ ﺃﺧﻲ ﻳﺎ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ
Copyright shofrony hidayat shofronyh@webmail.umm.ac.id
http://shofronyh.student.umm.ac.id/2010/07/08/fungsi-dan-peranan-masjid-di-era-modern/
FUNGSI DAN PERANAN MASJID DI ERA MODERN
Oleh Al-Qoyuni
Salah satu unsur penting dalam struktur masyarakat Islam adalah masjid. Selain
sebagai tempat ibadah sama halnya dengan gereja, pura, wihara dan yang lain
sebagainya, masjid digunakan umat Islam untuk berbagai keperluan misalnya
dibidang pendidikan, kegiatan sosial, ekonomi, pemerintahan dan lain-lain. Pada
masa awal perkembangan Islam, yaitu pada zaman Rasullah, masjid merupakan
pusat pemerintahan, kegiatan pendidikan, kegiatan sosial dan ekonomi. Sebagai
kepada pemerintahan dan kepala Negara Muhammad SAW tidak mempunyai istana
seperti halnya para raja pada waktu itu, beliau menjalankan roda pemerintahan dan
mengatur umat Islam di Masjid, permasalahan-permasalahan umat beliau
selesaikan bersama-sama dengan para sahabat di Masjid bahkan hingga mengatur
strategi peperangan. Tradisi ini kemudian tetap dilestarikan oleh para khulafaur
Rasyidin dan khalifah-khalifah setelahnya, namun pada perkembanganya di bidang
pemerintahan masjid hanya di jadikan symbol pemerintahan Islam, walaupun
terletak biasanya di pusat pemerintahan berdampingan dengan pusat kekuasaan.
Kemegahan sebuah masjid menjadi kebanggaan bagi penguasa,
peninggalan-peninggalan tersebut masih kita dapati di berbagai tempat bekas
kejayaan pemerintahan Islam, baik di Timur Tengah maupun di Eropa.
Dalam bidang pendidikan, Rasulullah menggunakan masjid untuk mengajarkan para
sahabat agama Islam, membina mental dan akhlak mereka, seringkali dilakukan
setelah sholat berjama'ah, dan juga dilakukan selain waktu tersebut.  Masjid pada
waktu itu mempunyai fungsi sebagai "sekolah" seperti saat ini, gurunya adalah
Rasulullah dan murid-muridnya adalah para sahabat yang haus ilmu dan ingin
mempelajari Islam lebih mendalam.  Tradisi ini juga kemudian di ikuti oleh para
sahabat dan penguasa Islam selanjutnya, bahkan dalam perkembangan keilmuan
Islam, proses "ta'lim" lebih sering di lakukan di masjid, tradisi ini dikenal dengan
nama "halaqah", banyak ulama-ulama yang lahir dari tradisi halaqah ini. Tradisi ini
diadopsi di Indonesia dengan model "Pesantren", menurut sejarah berdirinya
pesantren-pesantren di Indonesia dimulai dengan adanya kyai dan masjid. Pada
perkembangan selanjutnya ketika proses ta'lim di adakan di sekolah/madrasah,
tradisi halaqah masih tetap dilestarikan di berbagai tempat sebagai "madrasah non
formal". Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa tradisi ini merupakan cikal
bakal berdirinya universitas-universitas Islam besar di dunia. Salah satu contohnya
adalah al-Azhar di Mesir.
page 1 / 4MODERN ERA DI MASJID PERANAN DAN FUNGSI | ﺃﺧﺘﻲ ﻳﺎ ﺃﺧﻲ ﻳﺎ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ
Copyright shofrony hidayat shofronyh@webmail.umm.ac.id
http://shofronyh.student.umm.ac.id/2010/07/08/fungsi-dan-peranan-masjid-di-era-modern/
Di bidang ekonomi, masjid pada awal perkembangan Islam di gunakan sebagai
"Batiul Mal" yang mendistribusikan harta zakat, sedekah, dan rampasan perang
kepada fakir miskin dan kepentingan Islam. Golongan lemah pada waktu itu sangat
terbantu dengan adanya baitul mal.
Seiring dengan perkembangan zaman dan derasnya aliran "sekularisasi" dan
pandangan hidup "materalisme", tanpa disadari peranan masjid dalam kehidupan
umat Islam semakin menyempit dan bahkan terpinggirkan. Besarnya gelombang
sekularisasi yang mempengaruhi pandangan orang terhadap agama, telah
menjadikan agama dan lembaga-lembaga agama sebagai pelengkap dalam
kehidupan. Hal ini dilihat dari semakin kecilnya pengunjung gereja di negara-negara
barat. Dalam pandangan orang barat, gereja hanya sebagai tempat ibadah, bahkan
lebih ironis lagi mereka melihat gereja sebagai "lembaga sosial" yang meminta
sumbangan kepada jamaahnya. Mereka melihat gereja tidak memberikan
keuntungan materi dan hanya membuang waktu saja. Akhirnya banyak gereja yang
kosong karena ditinggalkan umatnya.
Fenomena di  barat tersebut menarik untuk di perhatikan, karena pandangan yang
demikian akhir-akhir ini juga telah banyak ditemukan pada umat Islam. Saat ini
banyak diantara umat Islam yang melihat masjid hanya sebagai tempat ibadah atau
sholat. Itupun kalau kita lihat hanya sedikit orang yang melakukan sholat
berjama'ah di masjid setiap waktu, kecuali sholat Jum'at. Maka tidak heran masjid
hanya dikunjungi pada waktu-waktu sholat, bahkan yang kadang-kadang digunakan
sebagai tempat istirahat melepas lelah setelah bekerja, sehingga kita lihat
masjid-masjid yang sepi tidak ada aktifitas apa-apa selain sholat dan
peringatan-peringatan keagamaan tertentu. Tentunya kita tidak ingin masjid-masjid
kita mengalami nasib yang sama seperti di barat.
Hasil analisa menyimpulkan bahwa kecenderungan umat meninggalkan masjid
karena mereka merasa masjid tidak memberikan manfaat langsung dalam
kehidupan mereka yang semakin komplek. Untuk itu perlu kembali kita
mereposisikan masjid sebagai sentral kegiatan umat yang mampu memberikan
kontribusi langsung kepada umat.
Sebagai harta wakaf masjid sesungguhnya mempunyai potensi yang sangat besar
untuk dikembangkan sehingga manfaat yang di hasilkan lebih banyak dan luas.
Konsep wakaf dalam Islam memberikan peluang adanya usaha-usaha untuk
pengembangan. Beberapa usaha yang bisa dilakukan nazir sejalan dengan
page 2 / 4MODERN ERA DI MASJID PERANAN DAN FUNGSI | ﺃﺧﺘﻲ ﻳﺎ ﺃﺧﻲ ﻳﺎ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ
Copyright shofrony hidayat shofronyh@webmail.umm.ac.id
http://shofronyh.student.umm.ac.id/2010/07/08/fungsi-dan-peranan-masjid-di-era-modern/
kebutuhan umat saat ini adalah di bidang pendidikan dan ekonomi. Nazir yang
dibantu oleh ta'mir masjid bisa mendirikan lembaga pendidikan Islam dengan dana
dari mendirikan BAZIS (Badan Amil Zakat Infak dan Shadaqah), bisa saja kemudian
dikelola dibawah naungan yayasan seperti lembaga pendidikan al-Azhar Jakarta,
salah satu lembaga pendidikan Islam terbaik di Jakarta. Agar tidak menghilangkan
peranan masjid maka sekolah, kantor dan yang berhubungan dengan kegiatan
pendidikan hendaknya diadakan di lingkungan masjid. Dari pengembangan ini
diharapkan masjid bisa memberikan pendidikan murah dan berkualitas kepada
umat, bahkan bisa memberikan beasiswa kepada masyarakat yang kurang mampu,
seperti Universitas Al-Azhar.
Pengembangan harta wakaf masjid bisa lebih diluaskan kedalam bidang ekonomi,
tujuan dan sasarannya adalah kemandirian dan menolong golongan kurang
mampu. Agar lembaga pendidikan yang dikelola masjid dapat berjalan dengan baik
maka hendaknya ditopang dengan dana yang cukup, untuk itu perlu dikembangkan
usaha-usaha ekonomi dengan mendirikan lembaga-lembaga ekonomi, seperti toko
atau mini market, rumah makan, toko buku, photocopy atau usaha lainnya.
Usaha-usaha ekonomi tersebut mempunyai peranan dan fungsi ganda: sebagai
sumber dana, menyediakan lapangan pekerjaan, serta menyediakan kebutuhan
masyarakat. Dari sini diharapkan masjid menjadi sentral kegiatan umat, dan
masyarakatpun merasakan manfaatnya secara langsung.
Pentingnya masjid bagi umat Islam bagaikan jantung bagi manusia, karena dari
masjidlah Rasulullah membangun peradaban Islam dan karakter umat Islam yang
sebagai khalifah di muka bumi.
Sebagai tempat ibadah Masjid merupakan media seorang hamba berkomukasi
dengan penciptanya dalam bentuk sholat. Walaupun Islam tidak membatasi bahwa
sholat hanya di lakukan di Masjid (bumi merupakan masjid Allah di mana saja
seorang muslim dapat melaksanakan sholat apabila telah datang waktunya) Nabi
selalu menganjurkan umatnya agar senantiasa melaksanakan sholat berjamaah di
masjid, terdapat banyak riwayat hadis yang menerangkan pentingnya sholat
berjamaah. Namun bagi kehidupan muslim Masjid bukan hanya sebagai tempat
ibadah seperti halnya gereja, pura dan lainnya, akan masjid merupakan sentral
kehidupan umat Islam. Sebagai sentral kegiatan tentunya masjid mempunyai
multifungsi: fungsi keagamaan, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi, fungsi sosial
fungsi politik dan lain sebagainya. Kalau kita melihat kembali ke zaman Rasulullah
maka kita dapatkan bahwa Rasullah mengadakan berbagai kegiatan untuk
kepentingan umat di Masjid.
page 3 / 4MODERN ERA DI MASJID PERANAN DAN FUNGSI | ﺃﺧﺘﻲ ﻳﺎ ﺃﺧﻲ ﻳﺎ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺍﻟﺴﻼﻡ
Copyright shofrony hidayat shofronyh@webmail.umm.ac.id
http://shofronyh.student.umm.ac.id/2010/07/08/fungsi-dan-peranan-masjid-di-era-modern/
Di bidang pendidikan, beliau senantiasa memberikan nasehat dan pelajaran di
masjid, baik dilakukan setelah sholat maupun di luar waktu itu, waktu tersebut
Rasulullah gunakan untuk membina mental para sahabat dan mengajarkan Islam
kepada mereka. Dibidang politik Rasulullah sering sekali bermusyawarah kepada
para sahabat untuk membicarakan persoalan umat di masjid, termasuk juga
mengatur strategi peperangan melawan musuh dan banyak lagi kegiatan yang
dilakukan Rasulullah yang dilakukan di masjid. Begitu pentingnya fungsi masjid bagi
umat Islam hingga Rasulullah tatkala tiba di Quba dalam perjalanannya ke Madinah
yang pertama di bangun adalah masjid (masjid Quba), dan ketika sampai di
Madinah Rasulullah juga mendirikan masjid bersama para sahabat di salah satu
tempat sahabat anshor (abu Ayub al-Anshori) sebelum membangun infrastruktur
yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar